24.10.11

Perempuan

Perempuan itu, membungkus lautan air matanya,
menyerahkan pada harapan, yang mengalir keribu sungai di pulau yang silam.

Perempuan itu memenggulung bumi rahim kesuburannya,
menyerahkannya pada cahaya, yang memancarkan harapan di waktu malam.

Perempuan itu merengkuh matahari keberaniannya,
menyerahkan pada perlawanan, yang bangkit dalam waktu
pada pesan Cinta yang dulu juga.

di jalan hidup yang penuh arus
yang bahagia
yang bercinta
yang kara
yang berjuang
yang kalah
yang mati
yang bangkit
selalu ke dulu lagi

(Untuk perempuan yang tiada pernah menyerah melawan Sejarah)
Prio Utomo, 2006



No comments:

Post a Comment