Kesampaian juga saya ke sini, pabrik kopi Aroma :)
Padahal udah berapa tahun ya di Bandung, baru kemarin ke tempat ini -__-
Cerita tentang kopi Aroma ini kebanyakan saya tahu dari internet dan obrolan orang-orang pecinta kopi.
Saya ke sini bareng teman saya, Lely dan punya niatan ke daerah pasar Baru. Jadi sekalian saja saya cari dimana kopi Aroma ini :)
Pagi kami berangkat, soalnya siang saya ada bimbingan.
Dari kampus naik bis DAMRI dan kami turun di daerah Banceuy.
Terus aja kami telusuri jalan Banceuy ini, tiba di pertigaan kami lihat gerombolan turis di depan sebuah toko.
Nah, ternyata itu toko dan sekaligus pabrik kopi Aroma :)
Touchdown !
The Tourists :) |
front side |
Yup, pabrik kopi Aroma ini juga jadi salah satu tujuan wisata di Bandung..wisata kopi :)
Saya lihat mereka belanja banyak banget di sini :D
Yuk ahh, kita masuk.
Jelas lha, toko ini udah ada sedari zaman penjajahan Belanda dulu, tempoe doeloe :)
Dari pertama kita masuk, kita disambut etalase yang dihias sama toples-toples zaman dulu yang isinya biji kopi.
Biji kopi ini entah udah berapa tahun umurnya, keliatan agak berjamur sih :)
Mungkin dari generasi pertama pemilik toko ini kali ya hehee..
toples biji kopi + poster iklan jadul :) |
biji kopi berumur sangat tua |
mesin kasir antik ini :) |
old style grinder |
Poster Koffie Aroma :) |
Di mejanya, ada biji kopi juga yang dilindungi sama kaca.
Kopi yang masih berbentuk buah berry dan kopi yang sudah mengalami proses penjemuran.
Buah Beri kopi |
Di sini kopi yang tersedia ada kopi Robusta, Moka Arabika, Toraja, dan Aceh.
Bisa beli yang masih berbentuk biji dan kopi yang udah digiling halus :)
Untuk Robusta harganya IDR 12K per 250 gr. Yang lainnya IDR 17K per 250 gr.
Murah banget kan >_<
Pemilik pabrik dan toko ini namanya Pak Widya, yang merupakan generasi kedua :)
Kalau Anda beruntung sewaktu datang ke sini bisa diajak tur keliling pabrik sama Pak Widya ini lho.
Beliau gak sungkan dan sangat senang malah ketika ada pembeli yang ingin lihat isi pabriknya itu.
Saya bener-bener feels so lucky dapet kesempatan itu :)
Tinggal bilang saja ke pelayan toko kalau mau lihat ke pabriknya. Dan usahakan agak pagi datangnya, jadi bisa ketemu sama Pak Widya-nya. Soalnya beliau ini juga merangkap sebagai dosen di UNPAD dan Maranatha, jadi kalo siang beliau ini ke kampus :)
Keren ya...pagi jadi tukang kopi, siang jadi dosen. Sudah berumur tapi sangat enerjik sekali.
So, mari kita lihat isi pabriknya :)
Ketika pertama kami bilang mau lihat-lihat ke dalam, Pak Widya memberikan kami senyum dan sambutan yang hangat :)
Waktu itu ada tiga orang termasuk saya yang ikut tur.
Pak Widya menjelaskan tentang bagaimana proses penjemuran kopi, penyimpanannya, tahap roasting, pemilihan biji kopi terbaik, sampai proses penggilingan dan pengemasan kopi :)
Kalau Anda beruntung sewaktu datang ke sini bisa diajak tur keliling pabrik sama Pak Widya ini lho.
Beliau gak sungkan dan sangat senang malah ketika ada pembeli yang ingin lihat isi pabriknya itu.
Saya bener-bener feels so lucky dapet kesempatan itu :)
Tinggal bilang saja ke pelayan toko kalau mau lihat ke pabriknya. Dan usahakan agak pagi datangnya, jadi bisa ketemu sama Pak Widya-nya. Soalnya beliau ini juga merangkap sebagai dosen di UNPAD dan Maranatha, jadi kalo siang beliau ini ke kampus :)
Keren ya...pagi jadi tukang kopi, siang jadi dosen. Sudah berumur tapi sangat enerjik sekali.
So, mari kita lihat isi pabriknya :)
Ketika pertama kami bilang mau lihat-lihat ke dalam, Pak Widya memberikan kami senyum dan sambutan yang hangat :)
Waktu itu ada tiga orang termasuk saya yang ikut tur.
interior yang gak pernah berubah dari dulu |
berkarung-karung kopi bertumpuk :) |
Setelah proses penjemuran kopi ini tidak langsung di-roasting. Tapi disimpan di karung berpori selama bertahun-tahun. Untuk kopi jenis Robusta cukup disimpan samapai umur 5 tahun dan untuk kopi jenis Arabica sampai umur 8 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar kafein dan keasaman kopi.
Jadi, aman untuk lambung :)
Dan taukah kalian, saya benar-benar takjub lihat gudang penyimpanan kopinya T~T
Entah berapa kali saya bilang "Wow !" di sini hehee :p
gudang kopi ! :D |
WOW ! Banyak banget >_< |
Kemudian Pak Widya bercerita tentang proses pemanggangan biji kopi.
Mesin yang digunakan ini merupakan peninggalan dari generasi pertama :D
Jadi masih benar-benar tradisional dan manual.
Memakai bahan bakar berupa batang pohon karet. Pak Widya bilang hal ini juga untuk membantu petani pohon karet. Jadi ga ada yang terbuang dan hemat energi.
kayu pohon karet :) |
mesin roastingnya :D |
Mesin roasting-nya itu ya, udah dipakai dari tahun 1936 lho..gila kuat banget sampai sekarang,awet.
Ada 2 mesin yang masih dipakai. Pak Widya bilang sih semennya itu dicampur sama gula Jawa, jadi semakin kena panas tungku, malah makin kokoh. Ahh, kawan seneng banget ke tempat bersejarah kaya gini T^T
Biji kopi ini digarang selama 2 jam hingga warnanya berubah cokelat kehitaman. Selanjutnya kopi siap dijual, mau masih dalam bentuk biji atau halus sesuai permintaan pembeli. Kopi ini nantinya akan di-package menggunakan kertas berbahan daun dengan tulisan di kertasnya yang khas itu, "Koffie Fabriek Aroma" :)
since 1936..WOW ! |
stik besi buat ngeliat biji'y udah cukup cukup matang atau belum |
oke, kopinya belum mateng :p |
Terus sehabis di-roasting ada mesin lain di sebelahnya yang dipakai untuk memisahkan biji kopi yang berkualitas atau tidak. Kalau tidak salah ingat, namanya Quality Control #cmiiw
Pak Widya bilang mesin ini bisa tahu mana biji kopi yang bagus dan mana biji kopi yang cacat.
Saya penasaran bagaimana mesin ini bekerja :|
Quality control |
Us and Mr. Widya :) *hiks burem T_T* |
Seru banget obrolannya, beliau juga banyak kasih nasehat buat kita kaum muda :D
Kebanyakan sih kasih tips-tips gitu, khususnya buat orang yang udah nikah. Beliau kasih resep buat meningkatkan stamina dan vitalitas semacam itu :p
Ahaha, suamiku nanti dicoba deh ahaha :p
Thanks to Mr.Widya.
you can smell old, unique, history, and ofcourse coffee :D |
help tools :D |
Kopi Aroma ini merupakan kopi organik, berdasarkan proses yang telah dilakukan. Jadi, kopi ini mempunyai manfaat yang baik untuk kesehatan.
Berdasarkan cerita Pak Widya, kopi Aroma ini tidak menyebabkan kembung dan aman bagi ginjal.
Kopi jenis Arabica cocok bagi penderita darah tinggi, sementara kopi jenis Robusta dapat menyembuhkan penyakit diabetes dan darah rendah.
Tidak perlu ragu, soalnya hal ini sudah diteliti dan diuji beberapa ahli :D
Bahkan Koh Widya cerita, anak balita juga boleh dikasih minum kopi.
Ahh, saya kaget..bukannya perutnya belum bisa mencerna dengan baik, apalagi kopi.
"It's fine" katanya, kasih pas balita ini berumur 1 tahun. Kopinya jenis Robusta saja :)
Selain itu, bubuk kopinya juga efektif untuk menyembuhkan luka.
Cukup ambil sedikit bubuk kopi, lalu taburkan kebagian yang luka :)
Wow !
So, yang tadi itu manfaat kopi...buat yang bilang kopi itu bahaya, silahkan baca.
Kalau kurang jelas, tinggal bilang saja bila perlu saya bold tulisannya, font diperbesar terus dikasih stabillo :p
Selesai bincang-bincang kami kembali lagi ke bagian toko, ambil pesenan yang tadi.
Saya jadi beli kopi jenis Robusta, Toraja, dan Aceh :)
Kebiasaan saya pasti suka menghirup bungkusan kopi, apalagi kalau kopinya baru aja digiling.
Wow, aromanya fresh !
Bagian pengemasan, di sini :) |
Grinder tua pun dipajang :) |
Oke, ini dari anak TK lho :D |
price list :) |
My coffee :3 |
Pulangnya kami dikasih selembar kertas yang merupakan ulasan tentang Kopi Aroma di majalah Prioritas. Saya suka tagline-nya, "Anda penyuka minuman kopi ? Dijamin, Anda pasti jatuh cinta dengan kopi yang satu ini."
Well, I do..I'm really fallin in love with this place :3
Pasti saya bakal ke sana lagi :)
mantap, sy jg baru mau coba kopi aroma, lama merantau di bandung baru sempat nyobain skrg...skali2 coba kopi flores juga, bold and strong taste..;)
ReplyDeletebetul !
DeleteWah flores enak ya ? Boleh dong ngicipin~ :3
Hai Mba Syifa salam kenal,, boleh nanya tidak tentang artikel ini?
ReplyDeleteHalo..salam kenal :)
DeleteBoleh silahkan tanya..smoga saya bisa jawab :D