Kita semua tentu tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam kebudayaan daerah. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk negara kita yang merupakan kepulauan. Indonesia memiliki lima pulau besar : Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Tiap pulau ini memiliki keunikan tersendiri yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Kepulauan Indonesia |
Masih ingatkah pelajaran IPS di Sekolah Dasar ? Kita mempelajari tentang beragam kebudayaan daerah di Indonesia. Rumah adat, tarian, lagu, musik, alat musik, gambar, patung, pakaian, bahasa, sastra / tulisan, makanan semuanya sangat beragam dan berbeda di tiap daerahnya. Sungguh kaya sekali bukan Indonesia ? :)
Untuk lebih jelasnya lagi bisa bisa dilihat di tautan ini "Referensi Kebudayaan Indonesia"
Itulah gambaran umum dari betapa kayanya Indonesia, selain sumber daya alam yang melimpah juga memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Kebudayaan ini harus selalu dijaga,dipelihara, dan dilestarikan oleh semua masyarakat, tidak hanya oleh lembaga terkait.
Tapi ingatkah tentang unsur - unsur kebudayaan ?
Unsur kebudayaan yang disebut oleh Clyde Kluckhohn sebagai Universal Categories of Culture (Gazalba, 1989:10) itu diantaranya :
Kita lihat dan perhatikan beberapa fenomena yang berkaitan dengan unsur - unsur kebudayaan tersebut dengan keadaan di Indonesia pada saat ini.
Unsur kebudayaan yang disebut oleh Clyde Kluckhohn sebagai Universal Categories of Culture (Gazalba, 1989:10) itu diantaranya :
- Sistem bahasa
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem ekonomi dan pencaharian hidup
- Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
- Ilmu pengetahuan
- Kesenian
- Sistem kepercayaan atau agama
Kita lihat dan perhatikan beberapa fenomena yang berkaitan dengan unsur - unsur kebudayaan tersebut dengan keadaan di Indonesia pada saat ini.
Wahai pemuda pemudi Indonesia masih ingat isi Sumpah Pemuda ? Kalau tidak, itu keterlaluan !
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tolong perhatikan isi Sumpah Pemuda yang terakhir, disorot. Iya, Bahasa Indonesia.
Fenomena sekarang yang sedang marak adalah Bahasa Alay.Pasti Anda tahu kan ? Yah, remaja sekarang senang sekali memakai kalimat dan tata bahasa macam ini. Jangankan remaja, teman seumuran saya saja ada yang seperti itu. Ini ada beberapa contoh :
"QmO dLaM iDopQhO" (kamu dalam hidupku..)
"nPhA jDe gnE????????? ??????" (mengapa jadi begini?)
"TaKe mE 2 yOuR hEaRtZzz???? ????????? ?????" (take me to your heart, bawa aku ke dalam hatimu
sumber : magazindo.info
Aduh, bacanya saja pusing -__-"
Bahasa ini memiliki kosakata tersendiri dalam berkomunikasi dan bahasa ini digunakan sesuka penggunanya tanpa mengindahkan ejaan yang disempurnakan. Entah siapa pencetus dari bahasa alay ini, yang jelas ini merupakan sebuah contoh kecil "penggeseran" dalam suatu budaya bangsa. Apalagi hal tersebut dilakukan oleh pemuda - pemudi Indonesia, sang generasi penerus bangsa...harapan bangsa...masa depan bangsa.
Tidak sedikit dari budaya kita yang mulai tergeser oleh kebudayaan lain. Pengaruh globalisasi dan budaya pop yang semakin "me-modern-kan" masyarakat. Kita bisa lihat bagaimana anak - anak disihir film - film asing di tengah ketidakmampuan kita melihat film bagi anak - anak kita. dalam peta kehidupan masyarakat modern yang menjunjung tinggi budaya pragmatis, nilai - nilai kebudayaan yang menjunjung tinggi keselarasan (harmoni), cenderung tersingkir. Karena, nilai - nilai kebudayaan itu dipandang kurang relevan dengan kehidupan masyarakat modern. Kehidupan sosial pun berubah, dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi. Adanya social media yang semakin banyak akhir - akhir ini membuat pola interaksi manusia lebih banyak di dunia maya di banding dunia nyata. Manusia menjadi sangat individualis. Jelas ini tidak baik.
Belum lagi di bidang seni, banyak kasus seni budaya kita ada yang diklaim oleh negara lain. Ini beberapa yang pernah diklaim http://grafis.kompas.com/read/2011/05/09/111304/Budaya.Indonesia
Beberapa fenomena yang saya sebutkan di sini mungkin baru sebagian kecil yang ada di Indonesia. Kita sebagai bagian dari bangsa ini, terutama generasi mudanya sudah menjadi kewajiban untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan. Jangan sampai ketika ada yang mengklaim salah satu seni budaya kita, kita baru peduli akan budaya kita. Seharusnya tanpa ada pengklaiman itu kita sudah harus peduli. Dimulai dari diri sendiri, sejauh mana kita tahu akan budaya kita. Kalau bisa pelajari sedikit demi sedikit, toh itu pengetahuan yang mesti diketahui oleh semua orang kan ? :)
Beberapa fenomena yang saya sebutkan di sini mungkin baru sebagian kecil yang ada di Indonesia. Kita sebagai bagian dari bangsa ini, terutama generasi mudanya sudah menjadi kewajiban untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan. Jangan sampai ketika ada yang mengklaim salah satu seni budaya kita, kita baru peduli akan budaya kita. Seharusnya tanpa ada pengklaiman itu kita sudah harus peduli. Dimulai dari diri sendiri, sejauh mana kita tahu akan budaya kita. Kalau bisa pelajari sedikit demi sedikit, toh itu pengetahuan yang mesti diketahui oleh semua orang kan ? :)
Our culture is our Future
Hanya sebuah kutipan, tapi kutipan ini artinya sangat besar. Budaya adalah masa depan bangsa. Jadi kalau sekarang saja budaya kita sudah seperti ini, bagaimana nanti ?
Jadi, marilah kita lebih mengenal budaya Indonesia. Kita bisa mulai dengan lebih mengenal budaya di daerah kita sendiri. Hanya kita, generasi muda yang bisa melestarikan dan memeliharanya. Nanti kita yang akan mewariskannya ke anak cucu kita. Yes, for a better future...
Jadi, marilah kita lebih mengenal budaya Indonesia. Kita bisa mulai dengan lebih mengenal budaya di daerah kita sendiri. Hanya kita, generasi muda yang bisa melestarikan dan memeliharanya. Nanti kita yang akan mewariskannya ke anak cucu kita. Yes, for a better future...
No comments:
Post a Comment